Medan, Menarapos.id – Seorang wanita muda diduga korban kekerasan ditemukan tewas di dalam kamar kost-an Jalan Pelajar No.138A, Kelurahan Teladan Timur, Kecamatan Medan Kota, Medan, Sumatera Utara, Kamis (30/11/23) malam.
Kabar tersebut pun sampai pada keluarga korban yang berada di Balige, dan langsung ke Medan untuk melihat wanita muda yang diketahui bernama Echa Tampubolon asal Balige Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Saat ditemui awak media tampak keluarga sangat terpukul melihat nasib Echa yang merupakan anak Ke-5 dari 6 bersaudara dari pasangan Pier Tampubolon dan Dame br Naibaho.
Kepada wartawan Indra Tampubolon yang merupakan Abang/Kakak Korban, Jumat (01/12/23) di depan ruang Instalasi Forensik dan Medikolegal RS Bhayangkara, menyebutkan bahwa kabar meninggalnya korban tahunya dari Teman Pria atau Pacar korban bernama Ari yang menelpon kepada kami.
“Dia menelpon sekitar Pukul 23.00 Wib, mengabarkan bahwa Echa telah tiada,”ucap Indra.
Mendapatkan kabar itu, Indra seakan tidak mempercayainya dan menutup perbincangan sambungan telepon dari Ari, kemudian beralih menelpon ke HP adiknya akan tetapi yang mengangkat telepon justru Ari karena berada dilokasi.
Karena jarak yang jauh, pihak keluarga di Balige menghubungi sanak keluarga yang berada di Medan. Dan dari situ diketahui ditubuh korban ada memar biru dan kaki menekuk serta lebam.
Masih dalam keterangan persnya, Indra yang didampingi El Bangun membenarkan setelah mendapatkan kabar dari keluarga di Balige langsung melihat korban. Namun saat itu korban telah dibawa ke Rumah Sakit Madani.
Disaat itulah ia melihat bekas memar di leher dan kaki korban dengan posisi menekuk serta lebam, dimana pihak RS Madani pun meminta agar melaporkan hal ini kepada pihak Polsek Medan Kota, yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara.
Ditambahkan Indra, bahwa kami tidak melihat kondisi adiknya tersebut. Meski sesampai di Polsek Medan Kota dan bertemu Ari, ia tidak berbicara dengannya. Dan langsung langsung ke RS Bhayangkara.
Dikatakan Indra bahwa adiknya itu, kesehariannya berjualan pakaian online.
Bahkan Pier Tampubolon yang merupakan orang tua korban pun menyebutkan bahwa korban sempat meminta transferan uang untuk mengembangkan usaha jualan pakaian onlinenya.
Masih dalam penyampaian Pier dan Indra Tampubolon memohon kepada Bapak Kapolresta Medan dan Kapolda sumut untuk menangkap para pelakunya.
Kemudian dari rumah sakit, tim media langsung menuju lokasi rumah tempat kost-an korban ditemukan meninggal. Dimana didepan kamar korban telah dipasang Police Line.
Sementara itu pemilik kost yang sempat ditemui terlihat keberatan dimana ia bersama anak kostnya mengaku hampir satu malaman memberikan keterangan di Polsek Medan Kota.
Wanita Lansia yang diketahui bernama Bangun ini pun meminta awak media langsung ke Polsek Medan Kota.
“Maaf adek-adek ku, bukan tak mau aku dikonfirmasi karena udah capek aku dimintai keterangan oleh penyidik. Kalian foto aja kamar disitu ada police line nya itu,” ucapnya
Kemudian tim awak media pun ke Polsek Medan Kota pada Pukul 11.30 Wib, untuk konfirmasi ke Kapolsek Medan Kota Kompol Kompol Selvintriansih
Sesampai di Polsek, kepada awak media yang hendak mengkonfirmasi Kapolsek Medan Kota Kompol Selvintriansih, sedang berada diluar karena ada acara. Kemudian diarahkan ke Kanit Reskrim Polsek Medan KotaIptu Bara Satya.
Setelah itu, awak media langsung menuju ruangan unit Reskrim Polsek Medan Kota, dimana petugas yang ditemui menyebutkan Kanit Reskrim juga sedang berada diluar.
Selanjutnya awak media mengkonfirmasi kepada Kapolsek Kompol Selvintriansih
melalui Whatsapp sehubungan dengan kejadian adanya dugaan tindakan kekerasan hingga korban meninggal dunia.
Kapolsek dalam balasan Whatsapp-nya mengarahkan agar menghubungi Kanit Reskrimnya, akan tetapi setelah dikonfirmasi kepada Kanit Reskrim Medan Kota, Iptu Bara Satya melalui pesan Whatsapp hingga pukul 17.11 Wib belum mendapatkan balasan chat konfirmasi awak media. (aac)