Lintas Agama

Walikota Medan Siap Menghadiri Perayaan GMAV Medan Ke-20

225
×

Walikota Medan Siap Menghadiri Perayaan GMAV Medan Ke-20

Sebarkan artikel ini

MEDAN, Menarapos.id – Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menerima audensi Panitia Perayaan Ulang Tahun Ke-20 Graha Maria Annai Valengkanni (GMAV) Medan bersama Pusat Rohani Keuskupan Agung Medan yang berlangsung dirumah dinas Walikota, Jalan Sudirman Medan, Selasa (10/09/25).

Tampak Walikota Medan Rico Waas didampingi Kadis Pariwisata Medan Oddy Batubara, Kadis Tenaga kerja Kota Medan Illian Simbolon, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar, Asisten Pemerintahan Pemko Medan Sofyan beserta Aspemkesra Kota Medan dan Perwakilan Dinas Perkim Cikataru Kota Medan menyambut kedatangan Anggota DPRD Medan dari Fraksi NasDem Antonius Devolis Tumanggor bersama Penangungjawab Rektor Graha Maria Annai Valengkanni, RD Gundo F Saragih, BE Dabukke, Lamhot Sitorus, Sr. Beatrix KSSY, ketiganya merupakan Ketua, Sekretaris dan Bendahara Panitia Perayaan Ulang Tahun ke 20 Graha Maria Annai Valengkanni Medan.

Kepada Rico Waas, Ketua Panitia Perayaan Ulang Tahun ke 20 Graha Maria Annai Velangkanni, Lamhot Sitorus bersama rombongan menyampaikan kegembiraan dapat bertemu langsung dengan Walikota Medan di rumah dinasnya.

Ia pun secara langsung mengundang Walikota Medan Rico Waas untuk hadir dalam pesta 20 tahun Graha Maria Annai Velangkanni.

“Pada hari ini kami seluruh Panitia mengucapkan terimakasih karena sudah diterima oleh bapak Walikota Medan. Ada berbagai hal yang ingin kami sampaikan termasuk memperkenalkan keberadaan Graha Maria Annai Velangkanni sebagai tempat wisata rohani, sanggar budaya, wisata budaya, tempat berdoa, kegiatan seni dan Cagar budaya,” sebutnya.

Menurutnya, Graha Maria Annai Valengkanni adalah gereja Katolik bergaya India-Mughal yang berada Jalan Taman Sakura Indah/Jalan Sakura III No.7-10, Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, semenjak diresmikan pada 2005 silam telah menjadi destinasi wisata rohani domestik hingga mancanegara.

Dengan arsitektur dan ornamen unik menjadi pilihan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Graha Maria Annai Valengkanni. “Dalam setahun terdata ratusan ribu wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung untuk beribadah, berdoa dan ziarah rohani serta berfoto,” ucapnya.

Sejarah Graha Maria Annai Velangkanni

Masih dalam pertemuan silaturahmi, RD Gundo F Saragih sebagai penangungjawab Rektor menceritakan bahwa Graha Maria Annai Velangkanni yang luar biasa didedikasikan kepada Bunda Maria yang dikenal di India sebagai Annai Velangkanni Arokia Matha, Our Lady of Good Health (Bunda Penyembuh).

Graha berarti rumah atau tempat suci atau kuil dalam bahasa Sanskrit ini diresmikan Gubernur Sumatera Utara Rudolf Pardede.

Jadi Icon

Bahkan dalam pertemuan G-20 di Bali Graha Maria Annai Velangkanni menjadi salah satu icon tempat wisata religius. Sehingga setelah 20 tahun Keuskupan Agung Medan ingin membuat perayaan pada Sabtu-Minggu yakni 20-21 September 2025 mendatang akan melaksanakan berbagai kegiatan rohani.

“Nantinya ada 1500 undangan resmi di edarkan kepada masyarakat umum termasuk warga sekitar dan jiran,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut RD Gundo F Saragih bermohon kepada Walikota Medan agar kiranya membantu perbaikan insfrastruktur ke lokasi acara seperti pelebaran Jalan, lampu penerangan, tong sampah dan pengangkutan sampah, drainase dan pembuatan papan reklame sebagai penunjuk keberadaan Graha Maria Annai Velangkanni.

“Kami sangat berharap bapak Walikota Medan dapat hadir pada puncak acara tersebut dan memberikan kata sambutan,” terangnya.

Sementara itu, Sr. Beatrix KSSY, Bendahara Panitia kepada Walikota Medan mengatakan tidak hanya menjadi destinasi wisata rohani namun juga sebagai pusat Rehabilitasi Santo Josep, sebagai tempat perawatan dan pemulihan adiksi Narkoba yang berada di Jl.Bougenville Dalam No.1A Komp.Kejaksaan Medan Kelurahan Simp.Selayang, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan.

Beatrix mengaku jika ditempat itu masih menggunakan sumur bor dan air berwarna kuning. “Kami bermohon kiranya dapat dibantu fasilitas air bersih dari PDAM Tirtanadi. Karena kualitas air ditempat itu kurang layak untuk di konsumsi. Kiranya ini bisa dapat segera terealisasi,” ucapnya.

Rico Dukung dan Hadiri Acara

Walikota Medan Rico Waas menyampaikan siap mendukung dan menghadiri pesta perayaan Ulang Tahun ke 20 Graha Maria Annai Velangkanni Medan tersebut.

Menurutnya, Graha Maria Annai Valengkanni Medan memiliki keunikan dan nilai spritual tinggi dan telah menjadi perhatian wisatawan baik lokal dan mancanegara untuk melaksanakan kegiatan wisata religi dan berziarah rohani.

“Kita sama sama mengetahui Graha Maria Annai Valengkanni Medan sudah menjadi pusat religi bagi umat Katolik dan tempat wisata banyak orang.

Lebih dari itu, Rico Waas juga melihat Graha Maria Annai Valengkanni Medan dapat menjadi sejarah kebudayaan dan rohani pada masa yang akan datang.

Dia mengaku sebelumnya, dia mengira bangunan unik mirip kuil India ini adalah tempat sembahyang masyarakat suku Tamil yang ada di kota Medan, ternyata tidak, Valengkanni adalah tempat beribadah dan menjadi wisata religi bagi masyarakat Katolik dari berbagai suku dan budaya.

“Tentunya, saya akan membantu agar Graha Maria Annai Valengkanni Medan dapat lebih baik lagi. Seperti tempat sampah, becak pengangkut sampah dan perbaikan drainase segera akan kami tindaklanjuti ke dinas SDABMBK Medan (Dinas PU), dan pemasangan billboard sebagai lokasi penunjuk keberadaan tempat wisata religi dan budaya ini, “ucap Walikota Medan sembari meminta Dinas Perkim, SDABMBK dan Dinas Lingkungan Hidup segera menindaklanjutinya.

Untuk penyediaan air bersih dari PDAM Tirtanadi, Walikota Medan juga langsung meminta kepada perwakilan dinas Perkim agar segera menindaklanjuti.

Namun, untuk pembuatan dan penutupan drainase jalan disekitar Valengkanni Medan, Walikota Medan mengatakan akan berkoordinasi dengan anggota DPRD Medan yang juga tokoh Katolik, Antonius D Tumanggor.

Rico Waas berharap Graha Maria Annai Valengkanni Medan dapat menjadi tempat wisata yang baik bagi semua lintas agama.

“Ini adalah simbol Medan untuk semua yang dapat menerima satu dan yang lain. Mari kita saling menjaga perdamaian, jangan sampai kita terpecah antar suku dan agama,” tutupnya. (ahwan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *