Nasional

Pemuda Al Washliyah Dukung Kapolri Mewujudkan Polisi Modern, Berintegritas dan Humanis

265
×

Pemuda Al Washliyah Dukung Kapolri Mewujudkan Polisi Modern, Berintegritas dan Humanis

Sebarkan artikel ini

SIBOLANGIT, Menarapos.id – Malam itu, langit Sibolangit begitu tenang. Hembusan angin gunung membawa aroma tanah basah dan daun pinus. Ribuan kader Gerakan Pemuda Al Washliyah (GPA) berdiri membentuk barisan melingkar di tengah bumi perkemahan yang diterangi cahaya obor dan api unggun, Sabtu malam menjelang Minggu dinihari (2/11/2025).

Ketika Ketua Umum PP GPA Aminullah Siagian, melangkah ke depan dengan membawa tongkat komando berukir Asmaul Husna, suasana seketika menjadi hening. Dari wajah-wajah muda yang diterangi cahaya api, tampak pancaran khidmat dan semangat suci. Malam itu bukan sekadar penutupan jambore tapi malam ikrar perjuangan.

“Demi Allah, kami berikrar…!” suara Aminullah menggema lantang di antara pepohonan. Ribuan suara pemuda membalas serentak, mengguncang langit Sibolangit.

Dalam sinar api unggun yang bergoyang, tujuh ikrar sakral pun diucapkan dengan tangan kanan mengepal dan kepala menunduk khusyuk.

Tujuh Ikrar Gerakan Pemuda Al Washliyah:

1. Siap mengawal ulama Al Washliyah.

2. Siap menjaga harkat dan martabat organisasi.

3. Siap mengawal pemerintahan Prabowo–Gibran.

4. Siap mendukung program Asta Cita Prabowo–Gibran.

5. Tidak mengizinkan siapa pun memecah belah Prabowo–Gibran.

6. Mendukung program Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

7. Mendukung pemberantasan penyalahgunaan narkoba hingga ke tingkat Polsek.

Setiap kalimat diucapkan dengan suara bulat, penuh tekad dan iman. Bagi para pemuda GPA, ikrar itu bukan slogan, tapi sumpah hidup kompas moral untuk menegakkan kebenaran, menjaga bangsa, dan mengabdi kepada Allah SWT.

Tongkat komando yang dipegang Aminullah tampak berkilau disinari api unggun. Kayu eboni hitam itu, dengan ukiran Asmaul Husna di seluruh permukaannya, menjadi saksi malam spiritual yang menggugah saat mengucap ikrar.

“Setiap ukiran adalah doa, dan setiap doa adalah kekuatan. Tongkat ini menjadi tanda bahwa komando kita bersumber dari Allah SWT, bukan dari ambisi pribadi,” ujar Aminullah dengan suara bergetar, menatap ribuan pasang mata yang bersinar penuh harapan.

Setelah ikrar, Aminullah memberi wejangan. Ia mengingatkan bahwa menjadi pemuda Al Washliyah berarti menjadi ksatria umat, bukan pencari kesalahan atau penyebar kebencian.

“Kita tidak boleh menjadi pemuda yang mencaci, yang menebar benci. Jadilah pemuda yang membangkitkan semangat seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya di tengah riuh nyala api.

Ia juga memperingatkan tentang bahaya politik pecah belah, yang kerap meruntuhkan bangsa dari dalam.

“Sejarah telah mengajarkan, bahwa perpecahan hanya membawa luka. GPA berdiri di barisan depan untuk menjaga persatuan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Aminullah menegaskan bahwa Gerakan Pemuda Al Washliyah siap mengawal jalannya pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka serta berperan aktif menyukseskan delapan program prioritas Asta Cita.

Menurut Aminullah, pihaknya akan berdiri di garda terdepan mendukung penguatan sumber daya manusia, pemberdayaan pemuda, dan pembangunan berkelanjutan sebagaimana visi pemerintahan Prabowo-Gibran.

“GPA siap menjadi bagian dari masyarakat sipil yang ikut menjaga persatuan bangsa serta memastikan Asta Cita berjalan untuk kemakmuran rakyat,” ujar Aminullah di sela-sela kobaran api unggun.

Selain itu, Aminullah menyampaikan dukungan terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang menerapkan program digitalisasi layanan publik, pemberantasan narkoba, serta penegakan hukum yang lebih humanis dan transparan.

“Langkah Kapolri dalam membangun Polri yang modern dan berintegritas patut diapresiasi. GPA mendukung penuh upaya menjaga keamanan, ketertiban, dan pemberantasan korupsi di tubuh Polri,” tegasnya.

Dengan semangat kebangsaan dan nilai keislaman, GPA berkomitmen menjadi penjaga moral pemuda serta mitra pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.
Usai Aminullah memberi wejangan, di kejauhan gema takbir bersahutan. Obor-obor kecil di tangan kader terus berkobar, seolah menyatu dengan semangat juang mereka.

Jambore Kebangsaan dan Kewirausahaan 2025 ini diikuti ribuan kader dan ketua GPA dari berbagai provinsi, antara lain Sulawesi Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Banten dan daerah lainnya.

“Kami siap menjadi garda terdepan umat dan bangsa, menjaga marwah Al Washliyah, dan menegakkan nilai-nilai Islam dalam setiap langkah perjuangan,” bisik Sangkot Simanjuntak, kader muda GPA sambil menggenggam tanah Sibolangit yang masih hangat. (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *