Nasional

Empat Kabupaten/Kota di Sumut Dilanda Banjir dan Longsor Serentak

282
×

Empat Kabupaten/Kota di Sumut Dilanda Banjir dan Longsor Serentak

Sebarkan artikel ini
Teks : Tanah longsor yang menutup sejumlah akses jalan warga di Kabupatem Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Selasa (25/11), Sumber foto : BPBD Kabupaten Tapanuli Selatan.

JAKARTA, Menarapos.id – Empat wilayah kabupaten/kota di Sumatera Utara, yaitu Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, dilanda banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem pada Senin (24/11) dan Selasa (25/11). Bencana ini menimbulkan korban jiwa serta mengganggu aktivitas warga.

BNPB melalui Pusdalops melaporkan kondisi terbaru per Rabu (26/11) pukul 07.00 WIB. Hujan deras lebih dari dua hari memicu banjir dan longsor di Kota Sibolga. Laporan visual menunjukkan arus banjir menghantam rumah, menyeret kendaraan, serta membawa lumpur, batang pohon, dan puing bangunan.

Banjir tercatat melanda Kelurahan Angin Nauli (Sibolga Utara), Aek Muara Pinang dan Aek Habil (Sibolga Selatan), Pasar Belakang dan Pasar Baru (Sibolga Kota). Sementara tanah longsor terjadi di sejumlah kelurahan, antara lain Angin Nauli, Simare-mare, Sibolga Hilir, Hutabarangan, Huta Tonga, serta beberapa kelurahan di Sibolga Selatan, Sibolga Sambas, dan Sibolga Kota.

Satu warga dilaporkan luka-luka, sementara tiga rumah termasuk satu ruko mengalami kerusakan. Beberapa akses jalan ikut terdampak.

8 Warga Tewas di Tapanuli Selatan

Di Kabupaten Tapanuli Selatan, banjir dan longsor menyebabkan delapan orang meninggal, 58 luka-luka, dan 2.851 warga mengungsi. Bencana berdampak di 11 kecamatan, di antaranya Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Angkola Selatan, dan Sayur Matinggi.

BPBD setempat mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor.

Sementara di Tapanuli Utara, 50 rumah terdampak dan dua jembatan putus. Tim gabungan merekomendasikan jalur alternatif Pangaribuan–Silantom.

Di Tapanuli Tengah, banjir merendam 1.902 unit rumah di sembilan kecamatan termasuk Pandan, Sarudik, Badiri, Kolang, hingga Pinangsori. BPBD mendirikan tenda pengungsian dan menyalurkan bantuan logistik.

BNPB menegaskan seluruh data masih bersifat sementara dan dapat berkembang mengikuti kaji cepat di lapangan.

Dampak Siklon Tropis KOTO dan Bibit Siklon 95B

BMKG melalui TCWC Jakarta melaporkan dua sistem cuaca signifikan yang memicu cuaca ekstrem di Sumut, yakni Siklon Tropis KOTO di Laut Sulu dan Bibit Siklon 95B di Selat Malaka. Keduanya memicu peningkatan curah hujan dan angin kencang di wilayah Sumatra bagian utara.

Bibit Siklon 95B memperluas pembentukan awan konvektif dari Aceh hingga Sumut, sementara Siklon KOTO menarik massa udara basah dan memperkuat hujan lebat di Sumatra bagian barat.

BMKG memprediksi hujan sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di Aceh, Sumut, Sumbar, dan Riau dalam 24 jam ke depan. Kondisi ini juga memicu gelombang tinggi 1,25–4 meter di beberapa wilayah perairan sekitar Sumatra dan Samudra Hindia.

Imbauan BNPB

BNPB terus memantau situasi di seluruh wilayah Tapanuli Raya serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan darurat.

Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Warga yang tinggal di sekitar lereng bukit, bantaran sungai, dan kawasan rawan longsor disarankan segera mengungsi bila hujan lebat turun lebih dari satu jam.(rel/BNPB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *