BeritaPolitik

Ketua Permabudhi Sumut Wong Hadiri Perayaan Waisak Fair di Grand Ocean

109
×

Ketua Permabudhi Sumut Wong Hadiri Perayaan Waisak Fair di Grand Ocean

Sebarkan artikel ini
Foto : Ketua Permabudhi Sumut yang juga Anggota DPRD Medan Fraksi PDI Perjuangan Wong Chun Sen Tarigan saat menghadiri perayaan Waisak Fair. (Amsal)
Foto : Ketua Permabudhi Sumut yang juga Anggota DPRD Medan Fraksi PDI Perjuangan Wong Chun Sen Tarigan saat menghadiri perayaan Waisak Fair. (Amsal)

Percut Seituan, Menarapos.id – Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Wong Chun Sen Tarigan menghadiri perayaan Waisak Fair yang berlangsung di Grand Ocean Jalan Cemara Boulevard Utara No.12, Percut Seituan, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (26/05/24).

Kedatangan Wong Chun Sen yang juga Sekretaris Komisi 2 DPRD Medan disambut Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Sumatera Utara, Pasaka Pandeta Ir Eddie Suyono Setiawan serta penguruspengurus Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI).

Saat berkunjung Anggota DPRD Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Wong tampak menyalami para pengurus MBI dan KBI Sumatera Utara serta menyapa warga yang hadir kemudian meninjau kegiatan UMKM dalam acara Waisak Fair tersebut.

Kepada wartawan, Wong mengapresiasi terlaksana Waisak Fair bukan saja seremonial akan tetapi kita dapat melaksanakan dan memahami ajaran buddha di setiap manusia dalam kehidupan kota.

Lanjut Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Wong Chun Sen Tarigan mengatakan dalam Waisak Fair juga dihadirkan Replika Candi Borobudur yang merupakan simbol Ummat Buddha sekaligus mengenal sejarah maupun budaya di Nusantara ini.

Masih dalam keterangan persnya, Wong juga mendoakan Bangsa Indonesia dan Bangsa di belahan bumi aman makmur, damai, bahagia dan sentosa.

Senada dengan itu, Ketua Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) Provinsi Sumatera Utara, Pasaka Pandeta Ir Eddie Suyono Setiawan menyelenggarakan Waisak Fair untuk mensosialisasikan kegiatan Waisak bukan hanya diruang lingkup tempat ibadah namun kita menggelar di gedung pertemuan.

Tujuannya kenapa yang berlangsung di gedung pertemuan agar masyarakat luas khususnya Ummat Buddha bisa merayakan Waisak dengan suasana lain yaitu dengan suasana kegembiraan keceriaan sambil menikmati musik seni dan budaya.

“Karena seni dan budaya itu bagian dari pada memperkaya khasanah batin kita di dalam menyampaikan ajaran suci agama Buddha,” ucapnya.

Begitu dengan adanya replika Candi Borobudur ini semua orang sudah tahu satu simbol Agama Buddha yang berkembang yang kita jadikan sebagai pedoman sebagai agama buddha di Indonesia

Harapan kita agar Ummat buddha yang ada di Kota Medan atau Sumatera Utara pada umumnya kita harapkan bisa meningkatkan keyakinan. (acc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *