STM Hulu, Menarapos.id – Babinsa Koramil 0204-21/Tiga Juhar, Serka Syafriwan tampil menjadi Gadik (tenaga pendidik) sementara di SMA Negeri Tiga Juhar, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (13/8/2024).
Kegiatan Serka Syafriwan di dalam ruang kelas adalah memberikan materi wawasan kebangsaan, sekaligus untuk mengenalkan jati diri TNI yang belum diketahui secara luas oleh para siswa.
Dikatakan Serka Syafriwan, saat seorang telah resmi menjadi Prajurit TNI, maka kepadanya diberikan sumpah untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab membela kedaulatan NKRI.
“Sumpah itu dengan taruhan nyawa. Karena seorang Prajurit TNI dibentuk dan dilatih hanya untuk membela negara dan rakyat dengan taruhan nyawanya,” jelas Serka Syafriwan.
Itulah makanya sering dikatakan bahwa TNI itu adalah Tentara Pejuang, Tentara Rakyat dan Tentara Profesional. Karena selain mendarmabaktikan hidup dan matinya untuk negara dan bangsa selama aktif menjadi Prajurit, setelah tidak berdinas pun, seorang bekas Prajurit atau purnawirawan itu masih tetap menjalankan fungsinya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa terhadap masyarakat di sekitarnya.
“Menjadi Prajurit TNI itu adalah tugas mulia. Jadi kalau ada di luar sana seorang oknum Prajurit yang bertindak arogan, bahkan menyakiti rakyat. Ia sebenarnya telah melanggar sumpahnya, dan itu tidak dibenarkan dalam institusi TNI, sehingga oknum yang seperti itu akan diberikan hukuman sesuai aturan kemiliteran,” ungkap Serka Syafriwan.
Dalam komsos itu, Serka Syafriwan menegaskan, jati diri seorang Prajurit TNI adalah menomorsatukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya.
“Tidak ada Prajurit TNI yang hebat. Yang ada prajurit terlatih. Terlatih untuk membantu kesulitan rakyat di sekitarnya, dan terlatih untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negaranya daripada kepentingan pribadi maupun golongannya,” papar Serka Syafriwan.
Di akhir komsosnya, Serka Syafriwan berharap kepada para siswa bisa mengubah cara pandangannya kepada sosok TNI yang kerap diidentikkan dengan garang, arogan atau hal-hal negatif lainnya.
“Ibu kandungan TNI itu adalah rakyat. Karena ia dibesarkan di tengah rakyat, berjuang untuk rakyat, dan suatu saat akan kembali ke rakyat. Jadi, TNI tidak ada apa-apanya tanda dukungan Rakyat, dan Prajurit TNI dilarang keras menyakiti apalagi mengkhianati Rakyat,” tutupnya. (Satgas TMMD Kodim 0204/DS)