Belawan, Menarapos.id – Menyadari HIV/AIDS dapat menjadi suatu ancaman besar bagi pekerja Indonesia dan juga berdampak bagi perekonomian, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo dalam mewujudkan kepeduliannya terhadap kesehatan pekerja menggelar webinar tentang ‘Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS di Tempat Kerja’ kepada seluruh insan Pelindo Group di Wilayah Belawan, Kamis, (02/11/2023) secara virtual.
Berkolaborasi dengan Kementerian Tenaga Kerja Indonesia, sebagai keynote speaker, webinar ini mendaulat Direktur Bina Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Hery Sutanto serta Koordinator Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja, Direktorat Bina Kelembagaan K3, Kemnaker RI dr. Amarudin.
Selain bertujuan untuk menyosialisasikan program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di tempat kerja, webinar ini juga menjadi ajang diskusi sekaligus edukasi bagi seluruh insan Pelindo Group.
Koordinator Kelembagaan Pelayanan Kesehatan Kerja, Direktorat Bina Kelembagaan K3, Kemnaker RI dr. Amarudin mengungkapkan, penting untuk perusahaan melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS karena kalau tidak akan berdampak pada produktivitas perusahaan.
Amarudin juga menyoroti meski HIV/AIDS bukanlah hal yang baru, namun tidak semua orang memahami tentang HIV/AIDS, hal ini terjadi karena ada stigma negatif yang muncul terkait itu. Dengan kata lain, untuk membicarakan mengenai HIV/AIDS saja, ada anggapan yang kurang baik dalam sudut pandang masyarakat.
Dijelaskan Amarudin, adapun tujuan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di perusahaan, yang pertama untuk meningkatkan pemahaman, yang kedua, untuk mencegah dampak negatif dan sosial, dan yang ketiga untuk menciptakan hubungan kerja, hubungan industrial yang kondusif.
Ditambahkan Amarudin, dampak negatif ekonomi yang timbul karena HIV/AIDS karena kalau sudah terinfeksi akan membutuhkan berbagai pembiayaan termasuk mengorbankan waktu karena harus melakukan perobatan.
Tentunya ini berdampak terhadap hubungan kerja yang tidak kondusif, seperti tujuan ketiga yang dimaksud Amarudin tadi, dengan adanya program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di perusahaan, semua pihak dapat memahami mengenai HIV/AIDS yang ternyata bisa dicegah dan diobati.
“Para pekerja adalah termasuk kelompok yang rentan terinfeksi, dan untuk itu perlu mendapatkan perlindungan, dan untuk itu maka di tempat kerja harus melaksanakan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dengan harapan perusahaan akan tetap produktif,” bilang Amarudin.
Sementara itu, Direktur SDM PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Edi Priyanto menegaskan, SPMT sebagai salah satu subholding Pelindo bidang usaha non petikemas terus melakukan upaya peningkatan kesadaran pekerja akan pentingnya kesehatan kerja.
Salah satu program yang pernah dilakukan SPMT, diungkapkan Fiona adalah program BREATH (Balancing Resilience, Energy, and Health) yang bertujuan memberikan kesadaran dan sebagai kegiatan promotif yang berusaha mendukung peningkatan produktivitas pekerja SPMT. Program promotif ini berupa kegiatan yang bersifat promosi terhadap upaya-upaya untuk menjaga kesehatan pekerja.
“Langkah awal tindakan promotif dan preventif kesehatan di lingkungan kerja SPMT Grup, diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja, menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan berdaya saing untuk kesinambungan perusahaan,” terang Edi.
Program ini juga sejalan dengan komitmen Pelindo Group dalam upaya-upaya peningkatan kesehatan meliputi peningkatan pengetahuan kesehatan, pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat, pembudayaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di tempat kerja, penerapan gizi kerja dan peningkatan kesehatan fisik dan mental. (aac)