Medan, Menarapos.id – PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) sebagai salah satu Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero), yang bergerak dalam bisnis kepelabuhanan di bidang operasi terminal multipurpose di Indonesia, seperti curah cair, curah kering, dan kargo umum kembali mencatatkan hasil positif pada kinerja operasional perusahaan hingga triwulan tiga 2023.
Hingga September 2023, tercatat arus bongkar muat komoditas curah cair mencapai 22,1 juta ton atau naik 18 persen dari periode yang sama pada tahun 2022, dan angka bongkar muat curah kering mencapai 39,7 juta ton atau naik 8 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, arus bongkar muat general dan bag cargo tercatat mengalami kenaikan 24 persen dibanding tahun lalu dengan angka mencapai 17,8 juta ton/M3. Demikian pula melalui komoditas gas yang terealisasi sebesar 9,2 juta MMBTu (Metric Million British Thermal Unit), meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya, dan bongkar muat kontainer mencapai 327.935 TEUs, meningkat 11 persen dari tahun 2022.
Di sisi lain, angka terbesar kenaikan throughput berhasil dicatatkan oleh arus kendaraan yang dilayani oleh anak perusahaan SPMT yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, dengan kenaikan mencapai 25% dari periode yang sama di tahun 2022, mencapai 1.169.498 unit pada tahun ini.
Corporate Secretary PT Pelindo Multi Terminal, Fiona Sari Utami dalam siaran persnya, Rabu (21/11/23), mengungkapkan, optimis terhadap kinerja Pelindo Multi Terminal yang akan terus meraih hasil positif hingga akhir tahun 2023.
“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik sepanjang tahun 2023 ini serta didukung dengan proses transformasi yang terus berjalan di internal perusahaan, kami optimis dapat memenuhi harapan para pemegang saham,” tuturnya.
Dijelaskan Fiona, sejak berdiri pada tahun 2021 sebagai bagian dari integrasi BUMN kepelabuhanan, SPMT mengemban tugas mengawal denyut nadi logistik non-peti kemas di Indonesia. Hingga 2023, SPMT mengelola 33 pelabuhan yang sebagian dikelola oleh anak perusahaan yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) dan PT Terminal Curah Utama (TCU).
Sebagai komitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan, SPMT melakukan proses transformasi operasional di seluruh pelabuhan yang dikelola dimulai dari pre-tansformasi, standarisasi, sistemisasi, dan integrasi transformasi yang dilaksanakan pada 6 pilar, yakni Proses, Peralatan, SDM, Infrastruktur, HSSE, dan Teknologi.
“Sepanjang 2 tahun ini SPMT mentargetkan 24 cabang pelabuhan untuk bertransformasi dengan pencapaian 14 cabang Pelabuhan telah rampung melakukan standarisasi dan digitalisasi, dimulai dari perbaikan planning and control serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal,” ungkap Fiona.
SPMT juga telah melakukan pembaruan dan kelengkapan terhadap sertifikat layak operasi, pengecekan secara berkala sebelum melakukan kegiatan bongkar muat agar operasional tetap berjalan dengan efektif. Termasuk juga lainnya SPMT telah melakukan peningkatan kompetensi dan kapabilitas melalui berbagai program training guna mendukung implementasi proses operasi yang berbasis planning & control.
Lebih lanjut dijelaskan Fiona, improvement di bidang infrastruktur diimplementasikan melalui pembangunan Integrated Planning & Control Room, standarisasi gate, dan sarana pendukung kegiatan operasi lainnya di lapangan. Sementara itu penciptaan safety culture diimplementasikan dalam bentuk kelengkapan APD, safety briefing, pemasangan rambu dan marka, safety patrol serta sterilisasi area Terminal agar tercipta layanan bongkar muat yang aman dan mengutamakan keselamatan kerja.
“Sebagai penyempurna SPMT menggunakan sistem PTOS-M sebagai tools untuk meningkatkan visibilitas real time data transaction serta percepatan dan akurasi billing sehingga performa flow of document lebih optimal melalui monitoring penerbitan nota pada aplikasi PTOS-M. SPMT bertekad tidak akan berhenti bertransformasi, mengoptimalkan operasional, memperluas ekspansi bisnis, meningkatkan kualitas sumber daya manusia menjadi yang terbaik untuk Indonesia,” pungkas Fiona. (rel/aac)