MEDAN, Menarapos.id – Pemko Medan melalu Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan mengadakan sosialisasi anti perundungan di UPT SMPN 10 Medan pada Selasa (12/08/25).
Dalam acara yang diikuti siswa, orang tua, dan guru itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan, Edliaty diwakili Kabid Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Khusus Anak, Torang H. Siregar, mengajak semua peserta untuk berkomitmen menolak segala bentuk perundungan, melindungi teman, dan menghargai perbedaan.
Perundungan (bullying), sebutnya, tindakan agresif yang disengaja, berulang, dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban.
Tindakan ini, tambahnya, dapat berupa kekerasan fisik, verbal, psikologis, atau melalui media digital (cyberbullying).
Mungkin bagi sebagian orang, sebutnya, perundungan dianggap candaan, tetapi sesungguhnya, dampakperundungan sangatlah serius.
“Anak yang menjadi korban bisa merasa takut, minder, depresi, bahkan kehilangan
untuk sekolah bersosialisasi dalam jangka panjang, trauma itu bisa terbawa hingga dewasa,” lanjutnya.
Ia juga mengatakan semua pihak memiliki peran untuk mencegah perundungan. Dia menambahkan, anak-anak harus belajar saling menghormati, membantu teman yang kesulitan dan berani berkata “stop” jika melihat perundungan.
“Guru dan orang tua perlu memberikan teladan, pengawasan serta teguran yang tepat kepada pelaku agar mereka memahami kesalahannya dan tidak mengulanginya,” ucapnya.(rel)