Medan, Menarapos.id – Ratusan pengunjukrasa yang tergabung dalam Gerakan Penegakan Kedaulatan Rakyat bersama Gerakan Semesta Sumatera Utara melaksanakan aksi jalan kaki dari Masjid Raya Al-Mashun Jalan Sisingamangaraja menuju Gedung DPRD Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat (08/03/24) siang.
Sesampai di Gedung Wakil Rakyat di DPRD Sumut, para perwakilan aksi meminta Anggota DPRD Sumut sebagai perwakilan ditingkat Provinsi untuk menemui pengunjukrasa.
“Mana wakil rakyat yang dipilih rakyat, digaji oleh rakyat kemari datangi kami rakyat mu mau bertemu,”ucap orator saat membuka aksi unjukrasa.
Kemudian dilanjutkan dengan orasi yang disampaikan Ustad Muklis, bahwa wakil rakyat jangan diam, benar hak angket itu di DPR-RI namun mereka yang ada disini adalah wakil rakyat untuk Sumatera Utara.
“Ingat amanah yang diemban sebagai Wakil rakyat tidak mudah, bila tidak amanah maka sumpah yang saudara-saudara ucapkan akan kembali kepada diri saudara-saudara,” teriak Ustad Muklis sembari mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk netral pada masa penghitungan.
Kami kemari, ya kami datang kesini, ke gedung DPRD Sumut ini bukan atas nama pribadi atau kelompok tapi atas nama rakyat, kami meminta wakil-wakil rakyat yang ada disini memberikan dukungan untuk hak angket ke DPR-RI.
Senada dengan Misriani dalam orasinya, mana wakil rakyat kami, kenapa tak berani menjumpai kami.
“Ini untuk perjuangan bersama membela demokrasi demi tegaknya supremasi hukum. Jadi kami minta aksi kami diterima oleh wakil rakyat yang kami pilih. Jangan diam, Jangan Bungkam,” teriaknya lagi.
Sementara itu aksi unjukrasa yang didominasi oleh kaum hawa ini pun membawa replika keranda mayat, sebagai bentuk keprihatinan matinya hati nurani.
Selain poster-poster juga ada keranda mayat yang dibawa oleh pengunjukrasa.
Hingga saat ini aksi unjukrasa masih berlangsung di DPRD Sumut, dimana para pengunjukrasa masih menunggu kepastian aksi mereka diterima oleh Pimpinan DPRD Sumut.(aac)