Pemerintahan

Pj Bupati Tapteng Khotib Sholat Jumat di Masjid Darul Mukminin

81
×

Pj Bupati Tapteng Khotib Sholat Jumat di Masjid Darul Mukminin

Sebarkan artikel ini
Foto : Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr. Sugeng Riyanta menjadi Khatib Shalat Jum'at di Masjid Darul Mukminin. (Menarapos.id/Diskominfo Tapteng)
Foto : Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr. Sugeng Riyanta menjadi Khatib Shalat Jum'at di Masjid Darul Mukminin. (Menarapos.id/Diskominfo Tapteng)

Pandan, Menarapos.id – Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Dr. Sugeng Riyanta menjadi Khatib Shalat Jum’at di Masjid Darul Mukminin, Kelurahan Sibuluan Baru, Kecamatan Pandan, Jum’at (16/02/24).

Pj. Bupati Tapteng dalam Khutbahnya yang berjudul Tiga Pilar Utama Kebahagiaan Manusia, menyampaikan, kebahagian adalah salah satu tujuan utama dalam kehidupan setiap manusia. Namun definisi kebahagiaan bisa berbeda-beda bagi setiap individu.

Bagi sebagian orang, kebahagian dapat dalam kesuksesan materi, jabatan, atau prestasi akademis, dan lain sebagainya tapi dalam perspektif Islam kebahagiaan sejati terletak pada hubungan dan keterkaitan manusia dengan Allah SWT.

Syaikh Al- Izzu bin Abdus Salam dalam Kitab Syajaratul Ma’arif mengatakan bahwa terdapat tiga hal pokok yang menjadi pilar utama kebahagiaan manusia, yaitu seberapa kita mengenal Allah ad-Dayyan, seberapa besar kita taat kepada Allah Al-Rahman, dan sejauh mana kita mampu meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah Ar-Rahim.

Mengenal Allah Yang Maha Menghisab dan Membalas (Ad-Dayyan) memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai kebahagiaan sejati.

Mengetahui bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatan yang telah dilakukan akan mendorong kita untuk bertindak secara bertanggung jawab dan adil.

Kita akan lebih berhati-hati dalam setiap tindakan karena menyadari bahwa tak ada yang tersembunyi dari penglihatanNya. Hal ini membantu kita hidup dengan penuh integritas dan menjaga tindakan agar sesuai dengan nilai-nilai kebaikan yang ditentukan oleh Allah.

Kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Ta’ala tentu kita berharap agar kelak bertanggung jawab amal dihadapan Allah Ta’ala dimudahkan dan diringankan.

“Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan senantiasa melakukan muhasabah terhadap amal yang kita lakukan. Muhasabah bisa dilakukan dengan cara memperhatikan amal yang telah diperbuat untuk perbaikan amal di kemudian hari,” ucapnya.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan bahwa yang dimaksud wal-tandzhur nafsum mâ qaddamat lighad, adalah hitung-hitunglah diri kalian sebelum kalian dimintai bertanggung jawab dan perhatikanlah apa yang kamu tabung buat diri kalian berupa amal-amal Saleh untuk bekal menghadapi hari ketika kalian dikembalikan, ya itu hari saat kalian dihadapkan kembali kepada Allah SWT. Inilah salah satu makna muhasabah yang harus senantiasa dilakukan sebagai wujud mengenal Allah ad-Dayyan.

Kedua, taat kepada Allah Ar-Rahman juga memiliki peran sentral dalam kebahagiaan manusia. Allah adalah Dzat yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Ketika kita taat kepadaNya dengan melaksanakan kewajiban agama dan mengerjakan kebaikan-kebaikan, kita akan diberikan kehidupan yang baik dan balasan yang lebih baik. Ke tangan kita kepada Allah Ar-Rahman membawa kebahagiaan jiwa yang mendalam, karena kita menyadari bahwa segala tindakan dilakukan yang dengan tujuan untuk mencapai ridha-Nya. Ketika kita merasa dekat dengan Allah dan merasakan cinta kepadaNya yang tiada tara maka manisnya iman dan kebahagiaan sejatinya pun hadir dalam diri kita.

“Ketika meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah adalah langkah penting dalam mencapai kebahagiaan sejati. Islam memberikan pedoman yang jelas tentang apa yang halal dan haram. Ketika kita mematuhi perintah Allah dan menjauhi laranganNya, pikiran dan hati kita pun menjadi tenang. Kejujuran, kesucian, dan kebaikan yang melekat dalam tindakan kita akan membawa kepuasan dan kebahagiaan yang abadi. Allah juga akan memberikan ganti dengan yang lebih baik. Dengan sesuatu yang Allah larang, kita akan mampu menjaga kesucian hati dan jiwa, serta melangkah menuju jalan yang benar. Allah juga akan mempermudah hambaNya melakukan amal ibadah dengan perasaan yang bahagia sehingga pada akhirnya akan menjadikan ibadah yang dilakukan semakin berkualitas,” terang Sugeng Riyanta.

Dikatakannya lagi, dalam rangka mencapai kebahagiaan sejati menjalin hubungan yang erat dengan Allah adalah kunci utama dengan mengenal-Nya sebagai Dzat Yang Maha Menghisab dan Membalas.

Kita akan hidup dengan bertanggung jawab dan adil. Melalui taat kepada Allah Ar Rahman, kita merasakan kasih sayang dan kehangatan Allah dalam keseharian kita.

“Sementara itu dengan menjauhi larangan Allah Ar Rahim, kita mampu menjaga kejujuran dan kesucian hati dalam perjalanan hidup ini. Marilah kita menjadi meningkatkan pengenalan kita terhadap Allah ad-Dayyan, Ar-Rahman dan Ar-Rahim, agar kita dapat mencapai kebahagiaan sejati,” pungkasnya.(aac)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *