HeadlinePemerintahan

Sekdaprov Sumut Sebut Kebijakan Berbasis Ilmiah Penting

123
×

Sekdaprov Sumut Sebut Kebijakan Berbasis Ilmiah Penting

Sebarkan artikel ini
Teks : Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Arief S Trinugroho menghadiri acara Annual Conference Call For Paper 5th Sumatranomics 2024 di Aula Kuala Deli lt 9 Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Sumut, Jalan Balaikota, Medan. (ist)

MEDAN, Menarapos.id – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Arief S Trinugroho menyebut pentingnya kebijakan berbasis ilmiah di masa kini. Semua tantangan yang ada bisa diselesaikan dengan kebijakan yang berbasis kajian dan riset.

“Berbagai tantangan yang dihadapi saat ini bisa diselesaikan dengan kebijakan yang berbasis ilmiah, dari kajian dan riset, tentunya juga kita mendorong adanya riset-riset yang implementatif,” kata Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho pada acara Annual Conference 5th Sumatranomics di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumut di Jalan Balai Kota, Medan, Kamis (31/10/2024).

Arief mengapresiasi Sumatranomic yang menghasilkan riset-riset dan bisa diimplementasikan oleh pemegang kebijakan di Sumatera, khususnya Sumut. Ia berharap riset yang dihasilkan dapat digunakan untuk menjawab masalah yang ada di Sumut.

“Kami harap riset yang dihasilkan peserta ini semakin beragam dan lebih baik serta menyesuaikan dinamika yang terjadi saat ini, kami percaya peserta Sumatranomic memiliki potensi dan kemampuan luar biasa menjawab tantangan,” ujar Arief.

Arief juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama terus berupaya menghadapi tantangan dan dinamika yang terjadi saat ini. Ketidakpastian global adalah salah satu tantangan yang perlu dihadapi bersama. Mengingat hal tersebut mempengaruhi pertumbuhan perekonomian saat ini.

“Berbagai upaya perlu kita susun, diperlukan upaya bersama untuk menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang terjadi saat ini,” kata Arief.

Sumatranomics merupakan event yang mewadahi akademisi ataupun mahasiswa untuk memberikan inovasi atau riset mengenai perekonomian yang bisa dijadikan acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan. Tahun ini, ada sebanyak 171 paper yang dikirim peserta.

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut I Gede Putu Wira Kusuma, angka tersebut menurun dari tahun sebelumnya. Meski begitu, Wira mengakui paper yang masuk sangat bisa diimplementasikan oleh pemerintah dalam mengambil kebijakan.

“Dari beberapa paper yang kami lihat sangat implementatif, saya sangat berbesar hati melihat perkembangan paper yang masuk, ini jal yang baik, karena kalau kita bicara sektor riil tidak boleh hanya berhenti di tataran konsep, tapi ‘how to’ atau seperti apa, paper yang masuk ini sudah sangat menjanjikan jadi nanti bisa dikembangkan sedikit saja, sehingga bisa membantu untuk meningkatkan perekonomian di daerah,” kata Wira. (Rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *