BELAWAN, Menarapos.id – Pelaksanaan Sembahyang Arwah (Pho To) di Vihara Hai Hian King/Kushinara berlangsung hikmat dan meriah yang dihadiri ratusan orang tidak hanya dari Belawan, Marelan namun ada juga dari Kota Medan, Sabtu (31/08/24).
Tampak Ketua Permabudhi Sumatera Utara, Wong Chun Sen Tarigan, Ketua Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Matrisia) Sumatera Utara, Budi Malem, Pemilik Vihara Kushinara, Acui, Pengurus Vihara Kushinara, Apoi dan Humas Vihara Kushinara yang juga Ketua PSMTI Belawan, Lee Kim Hok serta Tokoh Tionghoa dan umat Buddha.
Diawali dengan sembahyang leluhur, kemudian membakar sesembahan yang telah disiapkan dengan tujuan mendoakan yang telah meninggal.
Di sela-sela kegiatan, Wong yang juga Anggota DPRD Medan mengapresiasi pemilik dan pengurus Vihara Kushinara terus mempertahankan tradisi leluhur dengan tujuan orang yang telah tiada tetap bahagia di alam nirwana.
Sembahyang Pho To yang dilaksanakan setahun sekali dibulan 7 tanggal 15 penanggalan lunar guna menghormati atau mengenang arwah leluhurnya. Di mana sembahyang Pho To dilakukan untuk mengirim doa kepada leluhur yang arwahnya tidak punya keluarga.
Ini merupakan penghormatan, lanjutnya, saat sembahyang maka memberikan beberapa persembahan makanan, bakar hio, bakar kertas dan lainnya yang digunakan sebagai simbol berbakti, dimana sesajian diletakkan di atas meja yang dimaksudkan untuk menjamu para leluhur.
“Sembahyang ini rutin dilakukan setiap tahunnya. Sebab ini adalah bagian dari budaya Tionghoa yang merupakan warisan leluhur yang harus dijalankan dan dilestarikan,” ucapnya.
Masih ditempat yang sama, Humas Vihara Kushinara yang juga Ketua PSMTI Belawan, Lee Kim Hok menyampaikan upaya untuk tetap menunjukkan bakti kepada leluhur yang telah meninggal tetapi juga memperkokoh persatuan dalam keluarga dan yang segaris keturunan.
Didampingi Ketua Matrisia, Budi Malem, Lee menyampaikan pada sembahyang arwah ini tidak hanya berdoa bagi para leluhur. Namun juga memanjatkan doa kepada Bangsa dan Negara Indonesia selalu dalam kondisi aman, tentram, terhindar dari bencana, rakyat dapat hidup makmur, rukun dan saling bertoleransi satu dengan lainnya.
“Setiap kegiatan yang kami adakan merupakan momen yang digunakan untuk bertemu antar saudara dan mempererat tali persaudaraan. Dan kegiatan selalu diakhiri dengan makan bersama,” ucapnya.
Begitu juga kita mendoakan keberkahan bagi para nelayan yang melaut agar hasil ikan yang didapat melimpah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sementara itu Pengurus Vihara Kusninara, Apoi bahwa kegiatan selain meneruskan tradisi juga menjalin silaturahmi.
Dan begitu juga kita mengucapkan terimakasih kepada warga sekitar mendukung kegiatan Sembahyang Pho To.
“Ini merupakan bentuk toleransi warga dikawasan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan yang menjadi contoh saling menghormati sehingga kegiatan berlangsung meriah aman dan lancar,” ujarnya. (aac)