MEDAN, Menarapos.id – Sikap tanggap Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution menemui massa aksi buruh pekan lalu, terus mendapat apresiasi positif. Bobby Nasution dinilai sebagai gubernur yang peduli buruh serta solutif terhadap hak hak para pekerja.
Ketua PD FSP KEP SPSI AGN Provinsi Sumatera Utara, Rio Affandi Siregar menilai Bobby menunjukkan sikap kenegarawanan sebagai pemimpin di Sumatera Utara.
“Karena dengan hadir dan turun langsungnya Bapak Bobby Nasution, menurut saya menyembuhkan setengah penyakir. Maksudnya adalah hadirnya beliau jadi perwujudan dari kepedulian terhadap nasib buruh, yang salah satu tuntutannya tentang kenaikan upah tahun 2026,” terang Rio, Jumat 7/11/2025.
Rio yang juga Anggota Dewan Pengupahan Provinsi Sumut itu menilai kenaikan upah tahun 2026 merupakan hal yang sangat prinsip dan penting dalam perjuangan kaum buruh. Mengingat kebutuhan dasar pekerja/buruh adalah upah tersebut.
Dimana kebutuhan dasar seperti anak sekolah dan kebutuhan pokok lainnya, cenderung ikut naik setiap tahunnya.
“Jadi bila upah pekerja/buruh di tahun 2026 nanti kenaikannya tidak sesuai yang diharapkan, maka akan berdampak langsung terhadap nasib pekerja/buruh di tahun 2026,” kata Rio.
Rio juga menyinggung langkah cerdas Gubernur Bobby menemui aksi buruh.
“Karena selama ini, bila kami unjukrasa, gubernur sebelumnya tidak pernah menerima kami secara langsung seperti yg dilakukan bapak Bobby Nasution. Bahkan sebenarnya, pertemuan ini sudah ketiga kalinya Bapak Bobby Nasution menerima kami secara langsung, 2 kali pertemuan sebelumnya, kami diterima langsung berdiskusi di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sumut,” terang Rio.
Tokoh buruh Sumatera Utara, Alfa Roby Nasution juga memberikan apresiasi atas langkah Gubernur Bobby.
Menurut Alfa Roby, selama bertahun-tahun dirinya aktif sebagai aktivis buruh, baru kali ini seorang Gubernur Sumatera Utara mau turun langsung dan berdialog terbuka dengan para pekerja.
“Selama ini saya menjadi aktivis buruh, baru kali ini Gubsu mau turun langsung, bertatap muka, dan menanggapi aspirasi dari lebih 40 perwakilan serikat pekerja/serikat buruh di Sumatera Utara,” ujar Roby.
Roby yang aktif di Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) Kota Medan itu menilai sikap Gubernur Bobby tersebut sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap nasib buruh di Sumatera Utara.
“Beliau sangat peduli. Soal keberpihakan Gubsu kepada buruh akan terbukti ketika nantinya benar-benar menaikkan upah minimum provinsi sebesar 10 persen,” lanjut Alfa.
Menurutnya, tuntutan kenaikan upah 10 persen bukan hanya realistis, tetapi juga memiliki dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kenaikan itu sangat realistis, karena bisa menumbuhkan perekonomian di Sumut. Artinya, daya beli buruh bisa meningkat dan hal itu akan menggerakkan perekonomian di berbagai sektor,” terangnya.
Di akhir pernyataannya, Alfa Roby menyampaikan pesan kepada pemerintah dan kalangan pengusaha agar lebih memperhatikan kesejahteraan buruh.
“Pemerintah hendaknya benar-benar memperhatikan nasib buruh di Sumatera Utara, baik dalam hal pengupahan, hubungan tripartit, maupun perlindungan bagi buruh yang terkena PHK. Dan kepada pengusaha, janganlah semena-mena melakukan PHK,” tegasnya.(rel)






