HeadlinePemerintahan

Gibran Apresiasi Inovasi Riset dan Hilirisasi Produk Herbal dan Hortikultura

248
×

Gibran Apresiasi Inovasi Riset dan Hilirisasi Produk Herbal dan Hortikultura

Sebarkan artikel ini
Teks : Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Nasution dan Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu mendampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming serta istri Selvi Gibran Rakabuming meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan. (ist)

HUMBAHAS, Menarapos.id – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengapresiasi berbagai inovasi riset dan hilirisasi produk herbal dan hortikultura.

Hal ini disampaikannya Gibran saat meninjau Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) di Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas dalam kunjungan kerjanya ke Sumatera Utara, (Jumat 16/05/25) kemarin.

Didampingi istri Selvi, Gibran bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby dan Ketua TP PKK Sumut Kahiyang Ayu, juga menyoroti pengembangan komoditas lokal seperti kunyit, bunga telang, dan kentang yang sedang diuji untuk menghasilkan bioetanol dan produk turunan lainnya.

Menurutnya, ini mencerminkan kekayaan hayati Indonesia dan pentingnya riset untuk meningkatkan nilai tambah.

Masih dalam penyampaian Gibran juga memuji pengembangan hilirisasi tanaman kemenyan yang merupakan tanaman unggulan dari Kabupaten Humbahas. “Saya rasa ini sangat luar biasa. Biasanya kita membicarakan hilirisasi nikel dan lain-lain, ini ada hilirisasi kemenyan. Ini sangat mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional,” ucapnya.

Disampaikan juga, penguatan sektor pertanian menjadi fokus utama Presiden. Untuk itu, diharapkan TSTH2 dapat menjadi pusat penyedia bibit unggul dalam negeri dan mempercepat swasembada pangan nasional.

Selain itu, Gibran juga meminta agar generasi muda dilibatkan aktif dalam pertanian, dengan memanfaatkan pendekatan teknologi dan inovasi seperti yang dikembangkan di TSTH2. “Saya titip untuk anak-anak muda biar bisa lebih tertarik di pertanian untuk ke depan,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Indonesia Luhut Pandjaitan, yang turut hadir menegaskan bahwa TSTH2 berfungsi sebagai “pabrik bibit” nasional. Dengan bibit yang adaptable (dapat beradaptasi) terhadap lingkungan lokal dan ditujukan untuk mengurangi ketergantungan impor. “Jadi ini sebenarnya bahasa mudahnya adalah pabrik bibit, tidak perlu lagi impor,” jelas Luhut.

Sebelumnya, Direktur TSTH2 Sri Fatmawati memaparkan, bahwa kawasan ini berdiri di atas lahan seluas 500 hektare di kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan dilengkapi fasilitas modern seperti green house (rumah kaca), screen house (rumah jaring), pilot plant (uji coba tanaman) ekstraksi herbal, laboratorium pascapanen, gene bank (tempat penyimpanan) tanaman obat, dan fasilitas produksi biofertilizer (pupuk hayati).

TSTH2 tengah mengembangkan hilirisasi kemenyan dan tanaman herbal lain, seperti kunyit dan bunga telang untuk produk fungsional. Model pabrik bibit unggul juga sedang dikembangkan guna memperkuat daya saing komoditas herbal dan hortikultura Indonesia di pasar global.

Kesempatan itu, Gibran bersama rombongan juga meninjau dan melihat beberapa tanaman herbal dan hortikultura yang dikembangkan di laboratorium TSTH2 Pollung. Kemudian kembali ke Jakarta melalui Bandara Silangit Tapanuli Utara.(rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *